Inspirasi Amalan Al Qur’an
Rilis: 20 Mei 2023
Membaca Untuk Sujud
ٱقْرَأْ بِٱسْمِ رَبِّكَ ٱلَّذِى خَلَقَ
Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan, (al – Alaq : 1)
كَلَّا لَا تُطِعْهُ وَٱسْجُدْ وَٱقْتَرِب ۩
sekali-kali jangan, janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah dan dekatkanlah (dirimu kepada Tuhan). (al – Alaq : 19)
Kedua ayat diatas adalah ayat pembuka dan penutup pada surat Al Alaq. Surat Al Alaq bertemakan ilmu dan bagaimana cara Allah mengajarkan ilmu pada manusia. Didalamnya banyak pelajaran tadabur yang bisa kita ambil. Salah satunya adalah tadabur dengan memperhatikan awal ayat dengan akhir ayat pada surat tersebut.
Awal surat dibuka dengan perintah membaca (ٱقْرَأْ), sedang membaca adalah wasilah untuk mendapatkan ilmu. Berarti ini adalah perintah untuk terus menambah ilmu. Sedang akhir surat adalah perintah untuk bersujud (وَٱسْجُدْ). Sedangkan sujud adalah ibadah, dan ibadah itulah tujuan hidup manusia. Hal ini adalah isyarat bahwa semua diawali dengan membaca dan diakhir dengan sujud. Diawali dengan ilmu dan diakhiri dengan ibadah (khususnya sholat).
Setiap ilmu yang kita dapatkan akhirnya harus sujud pada Allah. Bertambah ilmu bertambah pula sholatnya. Jika pertambahan ilmu tanpa diiringi dengan pertambahan ibadah maka bukan itu yang Allah maksud dalam surat ini.
Antara ilmu dan sujud (sholat) aka nada empat jenis keadaan;
Pertama adalah keadaan orang yang alim (berilmu) dan banyak sujud. Ilmunya mengantarkan orang tersebut pada sujud – sujud yang panjang dan banyak kepada Allah. Dan ini tanda keberkahan ilmu.
Kedua adalah keadaan orang yang alim (berilmu) namun enggan bersujud. Ilmu yang dicapai belum bisa mengantarkanya pada Allah. Banyak ilmunya namun sedikit ibadahnya. Bisa jadi cara mendapatkan ilmunya kurang baik, adabnya kurang, hingga kurang keberkahan ilmunya.
Ketiga adalah keadaan orang yang belum alim (belum banyak ilmunya) dan banyak sujud. Meski ilmunya sedikit tapi membawa pada sujud dan taat pada Allah. Ini lebih baik daripada ilmu banyak yang tidak membawa sujud. Imam syafi’I mensifati orang yang sudah takut pada Allah meski ilmunya masih sedikit dengan permisalan, orang yang telah mendapatkan buahnya ilmu meski belum belajar banyak, yakni rasa takut dan taat pada Allah.
Keempat adalah keadaan orang yang belum alim (belum banyak ilmunya) dan enggan bersujud pada Allah. Kasihan jika keadaan semacam ini, jauh dari ilmu dan juah dari sujud pada Allah. Semoga Allah tambahkan ilmu padanya, sehingga jadi paham pentingnya ibadah pada Allah. Atau semoga Allah tuntun untuk beribadah sehingga ia sujud pada Allah dan pelan – pelan bertambah hidayah ilmunya. Aamiin.
Akhiran, untuk semuanya semoga Allah tambahnkan ilmu yang mengantarkan sujud pada Allah, sujud – sujud yang panjang dan banyak. Aamiin.
Pengajian Masjid Arrahman
Tulus Prasetyo