Inspirasi Amalan Qur’an
Rilis : Sabtu, 1 April 2023
Ketika Maryam Diperintahkan Sholat Berjamaah
يَٰمَرْيَمُ ٱقْنُتِى لِرَبِّكِ وَٱسْجُدِى وَٱرْكَعِى مَعَ ٱلرَّٰكِعِينَ
Hai Maryam, taatlah kepada Tuhanmu, sujud dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’. (Ali Imran: 43)
Ayat ini berada pada surat al Imran yang menceritakan keluarga Imran yang telah mendapatkan banyak nikmat dari Allah. Pada ayat tersebut Allah memerintahkan langsung pada Maryam, sebagai bentuk syukurmu padaKu, maka taatlah kepadaKu, kerjakanlah sholat (sujud), dan sholatlah berjamaah (bersama orang – orang yang mengerjakan sholat).
Yang menarik dari ayat ini adalah, perintah sholat bersama dengan orang – orang yang juga sedang mengerjakan sholat. Berarti ini perintah untuk sholat berjamaah. Padahal perintah ini langsung ke Maryam (yaa Maryam). Padahal Maryam adalah seorang wanita. Sedang ada beberapa orang yang berharap istrinya sholat di rumah saja dan tidak perlu ke masjid berjamaah, karena menurutnya itu lebih baik dan sesuai dengan hadist nabi.
Dalam sholat berjamaah, Rasulullah mengabarkan pahala dua puluh tujuh drajat disbanding sholat sendiri. Pahala ini sama untuk laki – laki dan perempuan. Sama – sama akan mendapatkan pahala dua puluh drajat jika mengerjakan sholat berjamaah. Tapi apakah boleh seorang muslimah pergi ke masjid untuk sholat?
Ulama dalam menjelaskan permasalah sholat untuk wanita, di rumah atau di masjid mengambil hadist
لا تَمنعوا نِساءَكم المساجدَ، وبيوتُهنَّ خيرٌ لهنَّ
“Janganlah kalian melarang istri kalian pergi ke masjid. Namun, rumah mereka adalah lebih baik bagi mereka.”
Bolehnya para wanita untuk sholat di masjid dan tidak ada larangan bagi wanita untuk sholat di masjid. Keutamaan sholat di rumah tidak boleh diartikan sebagai larangan bagi wanita untuk sholat di masjid. Bagi yang memotivasi wanita untuk sholat di rumah juga jangan sampai berlebihan sehingga terkesan melarang dan menganggap wanita yang sholat di masjid tidak baik.
Jika di rumah bisa sholat berjamaah maka wanita mendapatkan pahala berjamaah dan keutaaman sesuai hadist tersebut. Jika dirumah tidak bisa berjamaah, sedangkan masjid dekat, terjangkau, aman dari fitnah, maka sholat di berjamaah di masjid pada waktu – waktu yang longgar bisa diupayakan. Misalnya, waktu magrib, isyak, dan subuh. Wanita akan mendapatkan pahala sholat berjamaah meskipun kehilangan keutamaan sholat di rumah. Namun disisi lain wanita mendapatkan keutamaan lain, diantaranya silahturahmi dengan jamaah muslimah, keutamaan memakmurkan masjid, keutamaan berdakwah pada jamaah muslimah di masjid, dll.
Kami sendiri merasakan jika wanita (muslimah) ikut berperan aktif dalam memakmurkan dan meramaikan masjid dengan tetap menjaga kaidah – kaidah syar’i, maslahatnya lebih banyak bagi umat. InsyaAllah. Meskipun bukan sesuatu yang wajib, bahkan bukan termasuk fardhu kifayah bagi seorang muslimah. Jika rumah dekat dengan masjid, dan terjaga secara syar’i, serta dizinkan oleh suami, sholat berjamaah dimasjid bisa jadi amalan yang akan banyak membawa maslahat untuk dakwah dan islam di kemudian hari. Aamiin. Syukur bisa pergi bersama suami dan keluarga di waktu yang longgar seperti magrib, isyak, dan subuh. Alhamdulillah.
Ust. Tulus Prasetyo