Inspirasi Amalan Al Qur’an
Akhir Yang Indah
وَلَلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ ٱلْأُولَىٰ
Dan sesungguhnya hari kemudian itu lebih baik bagimu daripada yang sekarang (permulaan). (Ad Dhuha : 4)
Sepenggal ayat diatas mengenalkan kita pada dua kosakata, pertama akhirah yang berarti akhirat kedua al ula yang berarti dunia. Kaidah qur’aniyyah mengajak kita menyakini bahwa yang akhir (akhirat) itu lebih baik dari yang awal (dunia). Keyakinan seperti ini berasal dari sebuah kepastian bahwa semua yang kita alami di dunia ini akan kita tinggalkan dan kehidupan abadi telah menanti di fase berikutnya.
Sebagaimana negara yang memiliki semboyan dalam menjalankan negaranya, contoh Indonesia “Berbeda-beda Tapi Tetap Satu Jua”, Malaysia “Bersatu Menjadi Kuat”, Singapura “Majulah Singapura”. Kehidupan dilevel pribadi juga memiliki semboyan dan perinsip. Salah satu semboyan orang yang beriman kepada Allah dan hari akhirat adalah وَلَلْءَاخِرَةُ خَيْرٌ لَّكَ مِنَ ٱلْأُولَىٰ . Bahwa akhirat itu lebih baik daripada dunia.
Dengan semboyan bahwa akhirat lebih baik daripada dunia, seorang muslim tidak akan takabur jika mendapatkan nikmat dunia yang sangat melimpah, karena sebanyak banyaknya nikmat dunia itu sangat remeh dan kecil jika dibandingkan dengan nikmat akhirat. Seorang muslim juga tidak akan terlalu bersedih hati yang terlalu dalam jika dia ditimpa musibah, karena balasan akhirat yang menunggunya lebih baik dari musibah tersebut.
Kaidah dan perinsip bahwa akhirat lebih baik dari dunia telah dipraktikan banyak muslim dan mukmin disekitar kita. Ada diantara mereka yang merelakan dirinya untuk tidak menikmati waktu luangnya, ia gunakan untuk membantu orang dan mengurus masjid semampunya. Ada diantara mereka yang merelakan hartanya berupa tanah untuk wakaf membangun pesantren. Ada diantara mereka yang merelakan diri dan hartanya untuk membangun agama. Dan masih banyak lagi, yang mereka pegangi mungkin hanya satu kalimat “Bahwa Akhirat Lebih Baik Dari Dunia”.
Anehnya dalam menerapkan kaidah qur’aniyyah ini, orang yang tidak sekolah tinggi belum tentu lebih lemah dari yang sekolah tinggi dalam mencintai akhirat, orang yang tidak nyantri belum tentu lebih lemah dari yang nyantri dalam keridhoaan pada akhirat. Hal ini mungkin peran hidayah dan taufik dari Allah. Allah janjikan hidayah dan taufiknya bukan hanya untuk orang yang sekolah tinggi atau yang sudah nyantri. Tapi Allah janjikan hidayahnya pada mereka yang ridho dan ikhlas dengan Allah, RasulNya, dan hari akhir.
Selamat pagi, mari selesaikan tugas kita di dunia dengan baik, lalu pulang. Karena “perkampungan akhirat” lebih baik dari perkampungan dunia.
Tulus Prasetyo
Pesantren Azzakiyyah Yogyakarta