Beberapa hari yang lalu Allah memberikan kesempatan saya untuk bertemu dengan seorang tokoh di provinsi Kalimantan Tengah. Nama beliau adalah Bapak H. Sugianto Sabran. Beliau saat ini masih menjabat sebagai Gubernur Provinsi Kalimantan Tengah. Alhamdulillah sudah dua periode ini beliau menjabat sebagai gubernur provinsi terluas nomer dua di Indonesia ini. Saat itu Allah pertemukan kami di kota Cantik Palangka Raya.
Seperti orangtua yang telah banyak makan garam dalam kehidupan beliau memberikan nasehat – nasehat kepada kami. Beliau, Pak Gebernur H. Sugianto Sabran memulai nasehatnya dengan membahas rukun islam dan cinta rasulullah. Sebisa mungkin kamu masih muda, banyak – banyak sholawat pada rasulullah.
Jika kamu berada di madinah jangan lupakan mekkah, dan jika kamu di mekkah jangan lupakan madinah. Sadarlah bahwa syafaat rasulullah memerlukan keridhoaan Allah dan keridhoaan Allah memerlukan syarat cinta pada Rasulullah.
Kemudian beliau mempraktekan sholawat badar, “begini lho mas sholawatnya” Sholatullah Salamullahi, ‘Alaa Thoha Rosulillah, Sholatullah Salamullahi, ‘Alaa Yasiin Habibillah. Saya tersenyum mendengarkan suara beliau yang lirih dan khusyu’.
Berbuat baiklah pada orangtua. Kalau bisa sekali seumur hidup basuh kaki ibu kita untuk mendapatkan keridhoaanya. Jangan bikin orangtua kita sedih. Bahagiakan orangtua karena orangtua memiliki kunci yang akan membuat kita berhasil di dunia ini. Kunci tersebut adalah doa orangtua.
Beliau juga menasehatkan pentingnya keberanian dalam hidup. Salah satu yang akan menentukan kesuksesan adalah keberanian. Hidup harus berani. Mau cari apa dalam hidup ini. Tujuan kita Allah dan Rasulullah. Jika kita benar maka beranilah.
Perbanyak sedekah jika ingin dimudahkan dalam urusan. Orang yang bersedekah pasti akan dimudahkan oleh Allah. Dan jangan lupa kalau bisa menjaga wudhu agar Allah menjaga dan menolong kita.
Disela – sela nasehatnya beliau mengungkapkan pengalamanya pernah berimpi bertemu dengan Rasulullah. Saya yang sering mendengar pengakuan orang bertemu rasulullah langsung menkonfrimasi, apakah bapak haji melihat wajah rasulullah?. Beliau jawab, tidak. Alhamdulillah, semakin menguatkan bahwa mimpi bertemu rasulullah seringnya tidak diperlihatkan wajah yang mulia nabi Muhammad Rasulullah shalallahu alaihi wassalam.
Lalu saya tanya lagi, apa amalan bapak gubernur hingga bisa diberi nikmat mimpi bertemu Rasulullah?. Beliau kembali menguatkan nasehat – nasehat diatas sambil memberikan penekanan pada rasa ikhlas kepada Allah, cinta kepada Rasulullah, berbakti pada orangtua, dan menolong sesama tanpa pandang agama karena semua adalah makhluk Allah.
Beliau juga memberikan informasi terkait rencana beliau untuk membangun pesantren di atas tanah seluas kurang lebih 500 Hektar di Kalimantan Tengah. Rencananya akan peletakan batu pertama tahun ini. Mari kita doakan semoga niat dan ikhtiar beliau diberkahi dan dimudahkan Allah. Aamiin. Terimakasih pak gebernur. Terimakasih pak H. Sugiyanto Sabran. Kami izin menyampaikan nasehat dan pelajaranya hidupnya pada generasi muda penerus perjuangan bangsa.
_Tulus Prasetyo, Pesantren Azzakiyyah Yogyakarta_