HIKMAH Ilahi menuntut terwujudnya sinergi dan saling melengkapi antarciptaan Allah Swt., laki-laki dan perempuan. Sebab, kehidupan manusia memerlukan kerja sama, kelanggengan rumah tangga, dan kelangsungan hidup manusia. Akan tetapi, Allah Swt. menciptakan laki-laki dan perempuan dengan karakter dan sifat yang berbeda. Laki-laki biasanya tegas dan tegar, sedangkan perempuan lembut dan tenang. Demikian itu untuk mencapai fungsi masing-masing. Suatu waktu, perempuan terkadang berbuat salah, tidak seperti dulu-dulu lagi, dan salah berbicara atau bersikap. Kalaupun itu terjadi, laki-laki tidak boleh berlaku kasar kepadanya. Justru ia harus tetap diperlakukan dengan baik, dimaafkan, dan digauli sebaik mungkin.
Allah Swt. berfirman, Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah), karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak (QS Al-Nisa’ [4]: 19).
Allah Swt. berfirman, Dan kamu sekali-kali tidak akan dapat berlaku adil di antara istri istri(mu), walaupun kamu sangat ingin berbuat demikian, karena itu janganlah kamu terlalu cenderung (kepada yang kamu cintai), sehingga kamu biarkan yang lain terkatung-katung. Dan jika kamu mengadakan perbaikan dan memelihara diri (dari kecurangan) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (QS Al-Nisa’ [4]: 129).
Bagaimanapun, kalian tidak dapat bersikap adil kepada para istri dalam segala hal. Cinta dan kasih sayang yang kalian curahkan pasti berbeda-beda. Sebab itu, kalian tidak boleh lebih cenderung kepada satu istri sehingga yang lain menjadi terkatung-katung, tidak dinikahkan juga tidak diceraikan. Jika kalian melakukan perbaikan, berbuat adil, serta bertakwa kepada Allah Swt. dengan sebenar-benarnya maka Allah Swt. pasti mengampuni dosa-dosa kalian, melindungi kalian dengan rahmat-Nya, dan menjauhkan kekerasan serta perlakuan buruk terhadap istri kalian. Berikut ini beberapa hadis Nabi Muhammad Saw. yang berpesan kepada kaum laki-laki untuk bersikap baik dan memperlakukan perempuan dengan baik, santun, dan total. Nabi Muhammad Saw. bersabda, “Berpesaniah kepada perempuan dengan kebaikan.”
Seorang laki-laki jangan cepat bereaksi bila menemukan kesalahan kecil perempuan. la harus bersabar, toleran, dan memaafkannya. Jika ada satu sifat atau karakter perempuan yang jelek, tentu masih ada sifat atau karakter lain yang membuatnya senang, sehingga keharmonisan-rumah tangga akan terus berjalan dan keadaan menjadi normal kembali. Betapa indah etika dan akhlak yang terangkum dalam sabda Nabi Muhammad Saw. yang diriwayatkan Imam Muslim, “Laki-laki mukmin tidak boleh membenci perempuan mukminah, Jika ada sikap tertentu yang tidak ia suka, masih ada sikap lain yang ia suka.”Dengan kata lain, bagaimanapun seorang suami tidak boleh membenci istrinya. Jika ada sifat atau karakter istrinya yang tidak ia sukai, tentu masih ada sifat atau karakter lain yang membuatnya senang. Ini hanya menyatakan kembali teori relativitas dan keseimbangan antar segala sesuatu.
Hal ini tecermin dalam pesan-pesan mendasar Nabi Muhammad Saw. ketika Haji Wada’. Diriwayatkan dari Amru bin Al-Ahwash Al-Jumasyi r.a. bahwa ia mendengar Nabi Muhammad Saw. bersabda dalam Haji Wada’, ‘Ketahuilah, sampaikanlah pesan kebaikan dengan cara yang baik kepada kaum perempuan, sesungguhnya mereka laksana tawanan di sisi kalian, dan kalian tidak memiliki kekuasaan sedikit pun terhadap mereka selain hal itu, kecuali jika mereka jelas-jelas melakukan perbuatan keji. Jika mereka terbukti melakukannya maka hendaklah kalian pisah ranjang dengan mereka, dan pukullah mereka dengan pukulan yang tidak menyakiti. Jika mereka kembali taat kepada kalian, janganlah kalian mencari-cari cara untuk menyusahkan mereka.”
Kata ‘awan berarti tawanan. Rasulullah Saw. menggambarkan istri sebagai tawanan yang berada di bawah kendali suami. Maksud kata dharb mubarrih adalah pukulan yang menyakitkan. Allah Swt. berfirman, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk menyusahkannya (QS Al-Nisa’ [4]: 34). Maksudnya, jangan mencari-cari cara yang menjadi alasan kalian untuk menyakiti mereka. Hadis berikut ini berbicara tentang hak dan kewajiban antara suami dan istri. Nabi
Muhammad Saw. bersabda, “Ketahuilah sesungguhnya kalian mempunyai hak yang harus ditunaikan oleh istri kalian, dan mereka pun memiliki hak yang wajib kalian tunaikan. Adapun bak kalian yang harus mereka lakukan ialab: janganlah sekali-kali mereka mengizinkan orang yang kalian tidak sukai berbaring di tempat tidur kalian, dan jangan pula mereka mempersilakan orang yang kalian benci masuk ke rumah kalian. Dan hak mereka yang wajib kalian tunaikan adalah hendaklah kalian bersikap baik kepada mereka dalam hal menyediakan pakaian dan makanan mereka.”
Dengan kata lain, salah satu hak suami atas istrinya adalah menjaga kesucian tempat tidurnya. Sebab, itu merupakan dasar kesucian dan keharmonisan rumah tangga. Selain itu, tidak mengizinkan siapa pun yang tidak disukai suami untuk masuk ke rumahnya. Sementara itu, hak istri terhadap suaminya adalah nafkah materi yang berkaitan dengan makanan, pakaian, dan tempat tinggal, serta perlakuan yang baik. Semua hak-hak ini diinterpretasikan secara eksplisit dari ayat, Dan bergaullah dengan mereka secara patut (QS Al-Nisa’ [4]: 19).
Jadi, kehidupan rumah tangga menuntut pola interaksi yang baik, perlakuan yang santun, baik dalam perkataan maupun perbuatan, dalam etika dan moral, serta sikap yang sesuai dengan tuntunan agama.
Diambil dari Buku Akhlak Muslim karya Prof. DR. Wahbah Az-Zuhaili
(DM)