Origami dan Kesungguhan
Seperti biasanya sabtu malam minggu kami dan teman – teman mahasiswa berkumpul untuk belajar bareng. Tema belajar pekan ini melanjutkan pembelajaran pekan yang lalu tentang kesungguhan dan kejujuran. Kami mengambil pendapat bahwa kejujuran adalah hasil kesungguhan pada diri sendiri dan ilmu yang dimiliki. Orang yang kurang sungguh – sungguh biasanya sulit untuk jujur. Karena kesungguhan memerlukan iman dan iman adalah sumber kejujuran.
Alhamdulillah tugas pemebelajaranya adalah mewajibkan teman – teman membuat origami. Bentuk dan jenisnya bebas sesuai ketertarikan masing – masing. Setiap orang membuat dua origami. Waktu dan caranya bebas. Standar penilainya antara lain keserasian, kesimetrisan, keindahan, dan kerapian. Dan Alhamdulillah semua menunjukan karyanya sesuai foto dibawah ini.
Menariknya origami ini dibuat oleh teman – teman mahasiswa kedokteran semester akhir yang biasanya agak gengsian dengan permainan. Kami pun sebenarnya agak ragu memberikan tugas ini. Tapi Alhamdulillah, mereka membuatnya dengan sungguh – sungguh kemudian mentadaburi karya mereka dengan berbagai kesimpulan. Menurut mereka pembelajaranya ;
“Kalau dari yang kecil saja tidak sungguh – sungguh, gimana nanti mengurus yang besar?”
“Hidup ini luas, meski calon dokter perlu banyak belajar ketrampilan diluar ilmu kedokteran.”
“Membiasakan sungguh – sungguh dalam berbagai hal akan banyak membawa manfaat”.
Diakhir pembelajaran kita semua menyadari bahwa selama ini masih banyak pemuda yang belum bersungguh – sungguh dengan hidupnya. Kita berdoa semoga Allah beri hidayah pada hati kita untuk sungguh – sungguh dalam setiap moment kehidupan kita, termasuk sungguh – sungguh dalam bahagia. Aamiin.
(Tulus Prasetyo)