Hari ini masuk dalam rangkaian liburan akhir tahun pesantren. Memanfaatkan keputusan tidak diadakanya ppkm level 3 semua santriwati pulang ke rumah masing – masing. Santri luar jawa ada yang pulang ke rumah ada pula yang masih di jogja tapi tidak di pesantren. Suasana pesantren sangat berbeda. Biasanya pagi, siang, sore, malam rame dengan kegiatan sekarang sepi, sepi sangat.
Biasanya terdengar santri ngaji di depan, terdengar santri becanda di dapur, terdengar santri di ruang tengah, terdengar santri belajar pidato, terdengar santri rame sambil membersihkan kamar. Hari ini tidak terdengar sama sekali. Padahal baru tiga hari, serasa kangen dan rindu suasana ketika santri di pesantren.
Sambil melihat – lihat bangunan di pesantren, menengok ke dalam melihat ranjang yang terata rapi, lantai yang bersih, dan lemari – lemari tertutup. Serasa mengetuk hati, ketukan lembut sambil terdengar suara “semua sepi, lalu untuk apa bangunan ini?, bangunan yang telah banyak menyedot pikiran, tenaga, dan harta.” Teringatlah pada nasehat – nasehat kiyayi akan makna membangun pesantren.
*‘Sejatinya yang kita bangun bukan asrama dan mushola, tapi kepribadian dan mental santri”*
*“Bangunan hanya fasilitas, diusahakan agar nyaman tapi jangan terkecoh!!, tujuan utama kita membangun generasi.”*
*“Hilangnya satu santrimu dari jalan dakwah, lebih mahal dari harga bangunan asrama pesantren”*
*“Perhatikan santri dengan baik, rawat santrimu, jangan sampai usahamu untuk merawat bangunan lebih besar dari usahamu untuk merawat santrimu.”*
*“Pesantren bukan ini ‘kamar’ dan bukan ini ‘ruang kelas’. Pesantren adalah itu ‘yang ada dalam hatimu.’*
Alhamdulillah, Allah ingatkan kami akan nasehat nasehat guru – guru kami dengan pembuka asrama kosong. Bukan hendak mengesampingkan fasilitas dan sarana dalam belajar, namun mengingatkan bahwa tujuan utama kita dalam pendidikan adalah membangun orang, mengkompetenkan SDM, menggali potensi dan mengarahkanya, melibatkan dalam dawkah dan menjaganya terlibat dalam dakwah sampai akhir hayat. Semoga Allah mudahkan. Aamiin.
Tulus Prasetyo
Azzakiyyah Ganjuran