Seseorang berinisial UM adalah salah seorang peserta lomba yang hafal sejumlah juz Al-Quran. Ia memiliki keistimewaan dengan bacaannya yang indah yang menjadikannya obyek sanjungan dan pujian teman-teman dan para pengajarnya. Ia menuturkan, sedangkan kebahagiaan menyelimutinya, “Barangsiapa yang hidup bersama Al-Quran, maka tidak akan ada dalam jiwanya kecon dongan kepada berbagai media yang saat ini telah menggiring para wanita ke dalam forum ngerumpi dan adu domba di pagi hari dan sederetan masalah yang di timbulkannya.
Di sini saya bertanya-tanya, apa yang melalaikan kita dari Al Quran dan urusan apa saja yang lebih banyak kita perhatikan dari pada kalamullah? Bila kita menghendaki kenikmatan dan kepuasan, maka di dalam Al-Quran terdapat banyak sekali kenikmatan, kebahagiaan, dan kesenangan. Bila kita menginginkan kemajuan serta peningkatan ilmu dan pemikiran, maka Al-Quran adalah sebaik-baik pengajar, pendidik, dan yang akan mengangkat derajat di dunia dan akhirat. Al-Quran mewujudkan kebahagiaan, cahaya, dan ketenangan dalam hidup. Pengaruhnya terlihat secara nyata dan dapat membantu untuk beralih dari yang baik menuju yang lebih baik dalam semua lini kehidupan.”
Lantas, bagaimana kita menumbuhkan kecintaan Al-Quran dalam jiwa para remaja? Ia bertutur, “Kita bisa menumbuhkan kecintaan kepada Al-Quran dalam jiwa remaja putri melalui berbagai perilaku para penghafal Al-Quran, baik secara lahir mau pun batin, ucapan dan juga perbuatan, agar dengan hal itu akan terwujud dakwah yang paling agung. Selain itu juga memberikan peringatan dengan berbagai dalil baik dari ayat-ayat Al-Quran maupun hadits-hadits shahih yang mendorong untuk melakukan hal tersebut.
Diambil dari Buku Kisah inspiratif para penghafal alquran karya Ahmad salim badwilan
(BEGE).