Ummu Yasir telah hafal 10 juz Al-Quran setelah ia meng hibahkan jiwanya untuk Al-Quran, baik secara hafalan maupun secara tafsiran. Ia mampu mengatasi kondisi sosial dan berbagai problem yang ia hadapi untuk bergabung dengan halaqah tahfizh. la bertutur, “Allah berfirman: …إنما يخشى الله من عباده العلموا…. *… Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba hamba-Nya, hanyalah ulama…” (Fathir [35]: 28) Oleh karenanya, materi-materi yang disampaikan di ber bagai sekolah tahfizh memiliki pengaruh yang mendalam. Hal itu mampu menguatkan iman, mengasah tekad dan semangat, serta memotivasi untuk menelaah kitab-kitab berharga yang telah ia tinggalkan.
Materi-materi tersebut juga memiliki nilai ilmiah besar yang terwujud dalam praktik yang benar di tengah-tengah ke hidupan sosial dan kegiatan harian kita. Sehingga jiwa akan teguh, semangat dan meneladani orang-orang yang menyampaikan materi-materi tersebut. Rasulullah adalah suri teladan yang baik bagi umat manusia tatkala beliau bersabda: خيرة من تعلم القرآن وعلمه “Sebaik-baik dari kalian adalah yang mempelajari Al-Quran dan mengajarkannya.”23 Sejak saya mengawali hafalan Al-Quran dan terpikat dengan nya, maka kehampaan yang membinasakan yang sebelumnya per nah menghinggapi diriku kini mulai pupus.
Sehingga, hari ini saya disibukkan dengan terus mengulang sebaik-baik kalam. Di samping itu, terdapat manfaat lain yang telah saya petik setelah menghafal Al-Quran, di antaranya, mempelajari dan mempraktik kan ilmu tajwid saat membaca Al-Quran.”
Diambil dari Buku Kisah inspiratif para penghafal alquran karya Ahmad salim badwilan
(BEGE).