Iqbal telah hafal 15 juz dalam waktu yang amat singkat setelah ia menentukan bagi dirinya berbagai oase dan napak tilas keimanan yang seyogianya seorang hafizhah menempuhnya. Di antaranya: Ikhlas dan tulus dalam menghafal dan berinteraksi dengan Al-Quran.
Hendaknya ia merasa bahwa ia adalah obyek perhatian seluruh anggota keluarga dan masyarakatnya. Sehingga, ia akan menjadi contoh yang baik bagi mereka, lebih-lebih bagi seorang ibu di dalam rumahnya, dari sisi pelaksanaannya terhadap hal-hal yang wajib dan interaksinya dengan orang lain.
Hendaknya terpampang di hadapan matanya sabda Rasulullah “Pergaulilah manusia dengan akhlak yang baik.” Dari aspek pembicaraan sekaligus juga aspek perilaku.
Hendaknya bergaul dengan suami secara baik, meskipun suami berlaku buruk. Hendaknya pula ia beserta suaminya mengerahkan kesungguhan dalam upayanya dan memberikan sikap khusus kepadanya dengan mengharap pahala dari Allah atas sikapnya tersebut.
Berperilaku yang baik kepada keluarga suami, sehingga tidak dikatakan. Manakah bekas pendidikan pada diri istrimu, yang ia peroleh dari rumahmu?’ Memperhatikan pendidikan anak, mengawasi mereka dan memotivasi mereka agar senantiasa tetap melaksanakan shalat.
Hendaknya la mengenakan pakaian malu dan menjauhi bentuk kesia-siaan dengan mengikuti berbagai bentuk mode dan pakaian.
Diambil dari Buku Kisah inspiratif para penghafal alquran karya Ahmad salim badwilan
(BEGE).