Kaidah Al Qur’an Bagi Muslimah 3
وَلَا تَنسَوُا۟ ٱلْفَضْلَ بَيْنَكُمْ
Dan janganlah kamu melupakan keutamaan di antara kamu. (Al Baqarah 237)
Kehidupan manusia sejatinya adalah transaksi kebaikan dan keburukan. Mereka menukarkan kebaikan dan keburukan sesama mereka. Kita bisa mendapatkan prilaku seseorang ke kita, ada yang banyak baiknya, ada yang sedikit baiknya, ada yang banyak buruknya da nada yang sedikit buruknya. Kaidah qur’an dalam ayat tersebut mendorong kita tidak untuk melihat banyak atau sedikit buruknya, melainkan mengarahkan muslimah untuk melihat keutamaan dan jasa seseorang kepadanya.
Banyak sedikitnya jasa seseorang kepada kita bukanlah yang menjadi pokok permasalahan. Pokok perhatianya adalah pada adanya jasa dan keutamaan yang telah mereka berikan kepada kita. Psikologi seperti ini memiliki dampak yang besar dalam muamalah muslimah. Dengan selalau melihat kebaikan orang padanya, hilanglah amarah, hasad, dengki, kebencian kepada seseorang. Akan tumbuh rasa sayang, kasih, rela, ridho, dan mudah memaafkan. Ini adalah pskilogi qur’an, psikologinya orang baik dan yang ingin baik.
Betapa banyak sifat negatif kepada seseorang tumbuh dan menguat karena hati kita buta. Hati yang buta pada kebaiakan dan jasa orang kepada kita sulitlah diajak baik. Karena ujung dari sikap tersebut adalah pembenaran pada diri sendiri, kemudian merasa benar yang menguat menjadi kesombongan, dan sombong adalah benteng tebal yang sulit tertembus oleh nasehat – nasehat kebaikan.
Jika saja muslimah iri dengan tetangga ingtalah kebaikanya. Jika muslimah marah kepada suami ingatlah kebaikanya. Jika muslimah tidak terima dengan perlakuan kawan ingatlah jasanya. Bahkan jika muslimah kehilangan khidmat ke guru ingatlah keutamaan yang telah diberikanya. Ingat selalau nasehat Imam Syafi’i “Orang mulia adalah orang yang menjaga jalinan cinta walau hanya sejenak, serta berterimakasih kepada sosok yang telah memberiknya manfaat walaupun hanya satu huruf.”
Group WA Rindu Sholehah
https://chat.whatsapp.com/KfZgEzWv4vsGU703XYFITb