Bismillah, Alhamdulillah pada hari kamis tanggal tiga agustus 2023 kami mendapat rizki berupa kunjungan dari beberapa asatidz. Beliau – beliau berkunjung ke pesantren azzakiyyah Yogyakarta atas nama Forum Ma’ahid dan Madaris Qur’an Indonesia (FORMAQIN). Secara awam forum tersebut adalah forumnya pesantren qur’an, ma’had qur’an, rumah qur’an. Sarana untuk berkomunikasi, sosialisasi, dan konsulidasi lembaga – lembaga dan guru – guru (mudaris) al qur’an yang bergabung di dalam forum tersebut.
Beliau yang berkunjung ke pesantren azzakiyyah Yogyakarta diantaranya Ust. Abdurrohman, Lc., MA., Ust. Dr. Umarulfaruq, Ust. Abu Hurri Al Qasimi, Ust. Sanif Ali Syahbana, Lc., Ust. Ariyanto, S.Pd.I, Ust. Agus Syarifudin, S.Pd.I. dan beberapa asatidz lain.
Ustadz Abdurrohman menyampaikan bahwa kunjungan ini adalah kunjungan silahturahmi. Harapanya bisa memperkuat hubungan persaudaraan karena biasanya hanya bertemu di group wa, sekarang disempatkan untuk bertemu offline. Alhamdulillah. Asatidz lain juga memperkuat pesan yang sama.
Dalam sesi kunjungan kita bagi dalam beberapa agenda, ramah tamah dengan pengurus, kemudian keliling lokasi Pesantren Azzakiyyah Yogyakarta. Lalu dilanjutkan dengan sholat dzuhur berjamaah dengan imam ustadz Sanif, lalu dilanjutkan dengan taujih kepada santri dan santriwati oleh ust Abdurrohman dan ust Umar.
Beliau – beliau banyak memberikan nasehat seputar kesadaran akan niat yang baik dalam berjuang. Niat yang baik dalam memperjuangkan al qur’an akan membawakan keberkahan dan kelancaran dalam perjuangan. Selain itu juga pesan – pesan pentingnya silhaturahmi dan kebersamaan dalam merintis dan memperjuangkan pesantren.
Kunjungan diakhiri dengan makan bersama dan berkunjung ke salah satu klinik perawatan dan terapi komplementer mari sembuh yang merupakan pendukung layanan kesehatan santri dan santriwati azzakiyyah. Kemudian rombongan asatidz formaqin pamit melanjutkan perjalanan ke pesantren lain di kulon progo. Doa – doa kami pengurus pesantren untuk asatidz “semoga Allah tambahkan berkah dan kemudahan dalam perjuangan asatidz mempersatukan , menghubungkan, dan mengkomunikasikan ma’ahad dan madaris al qur’an se-Indonesia. Aamiin.”
Abu Hamka