Pengalaman bealajar bermuamallah dan berkeluarga di PMA
Pengalaman saya mengenai belajar bermuamallah khususnya di pondok mahasiswa azzakiyyah menjadi hal yang baru buat saya, itu di karenakan saya mengenal dunia baru dimana saya jauh dari keluarga dan kota asal, berusaha beradaptasi dengan kehidupan perkuliahan dan kegiatan asrama. Mencoba berbaur dengan orang -orang baru, cara berkomunikasi yang baik dan sopan, dan yang paling utama bagi saya adalah cara bersosialisasi, menurut saya bersosialisasi mencangkup banyak aspek dari cara kita mencari teman bukan teman yang mengajak ke keburukan atau hal-hal yang tidak baik tetapi mencari teman yang mengajak kita untuk penasaran dan tertarik oleh hal-hal baik yang ia lakukan, terlebih kita sebagai mahasiswa yang dapat mengakses banyak teman dalam dunia perkuliahan.
Cara kita bersikap untuk menghadapi berbagai jenis karakteristik orang dan cara menghadapinya, nah semua masalah yang sedang saya hadapi itu sudah di ajarkan Ketika saya di asrama sebelum saya menghadapi hal tersebut di luar, saya sudah menerima masukkan dan pembelajaran tentang interaksi sesama manusia dengan baik dan benar yang di ajarkan oleh islam. Ketika saya di asrama cara belajar bermuamallah tidak dari kajian saja tetapi juga pengalaman berbaur dengan masyarakat, contohnya Ketika kita berinteraksi dengan takmir masjid untuk mengisi kegiatan dalam masjid tersebut. Kita mendiskusikan kegiatan tersebut agar berjalan dengan baik, penyesuaian waktu, jadwal dan rutinitas masyarakat agar dapat mengikuti kegiatan yang kita laksanakan. Ada hal yang menarik dan bagi saya pengalaman yang seru, ada salah satu kegiatan di PMA yaitu “kajian rahmatul quran’’. nah kita mahasantri azzakiyyah di beri tugas untuk menjadi panitia di acara tersebut setiap malam kita melakukan diskusi agar acara tersebut dihadiri banyak partisipan khususnya para mahasiswa di jogja. Di kegiatan tersebut saya belajar cara mengoptimamalkan waktu, cara merancang susunan kegiatan, berbaur dengan tokoh masyarakat, dan tidak jauh yaitu cara bermuamallah, kita dapat banyak hal baru dan pembelajaran baru dengan cara menyenangkan.
Kita di pondok pesantren azzakiyah juga diajarkan berkeluarga, nah saya sangat bersyukur mendapat teman-teman yang baik dan selalu mengajak ke hal kebaikan di asrama, di mana saling memiliki keterikatan yang tua menasehati yang muda dan yang muda menghormati yang lebih tua. Apalagi saya sadar akan background saya yang harus masih banyak belajar ini menjadi tantangan buat saya berubah dan beradaptasi supaya menjadi diri saya yang lebih baik lagi, dengan teman-teman di pesantren yang kerap memberi nasehat motivasi dan selalu mengingatkan Ketika saya salah, hal itulah yang menurut saya kekeluargaan. Tidak hanya itu Saya belajar berkeluarga dari asrama juga dengan banyak hal salah satunya kita membuat jadwal piket harian dari membersihkan dapur, cuci piring, membuat nasi dan membersihkan asrama. Kita semua bekerja sama saling membangun kesadaran dan gotong royong, saling membangunkan Ketika sholat shubuh dan melaksanakan kegiatan tahajud berjamaah di masjid tentu susah tetapi kita mampu untuk saling bekerja sama, Semua hal tersebut akan lebih ringan dan menyenangkan. itu pengalaman menurut saya Ketika belajar bermuamallah dan berkeluarga di pondok pesantren azzakiyyah intinya saya merasa dapat pembelajaran itu dengan rasa senang dan secara tidak sadar saya mengaplikasikan semua pembelajaran tersebut di dunia luar. Pesan saya untuk generasi kedepan “ kita hidup tidak jauh dari pengorbanan” jadi pesan saya jalani dulu apapun itu susah maupun senang, jika merasa sangat susah ingatlah niatkan semua itu untuk beribadah dan lakukanlah dengan niat karna allah, pasti allah tidak akan membiarkanmu dan akan membantumu allah tau kamu mampu.
Muhammad Fathan Alghifari, Asal Rembang, jawa tengah
Mahasantri Pondok Mahasiswa Azzakiyyah