Bersyukurlah!, kalimat ajakan, kalimat perintah yang paling dominan dipakai oleh guru, juru dakwah, dan aktifis. Ajakan ini sering dipakai untuk mengawali nasehat, mengawali doa, dan mengawali acara – acara penting dalam kemasyarakatan. Mengajak bersyukur berarti mengajak kemabali kepada Allah atas apa yang Dia berikan.
Allah telah banyak memberikan kepada kita kenikmatan. Kenikmatan yang menjadi sarana untuk kembali mengenalNya, kembali memujiNya, kembali merenungkanNya, dan semua yang kembali pada inna lillahi wa innal ilahi rojiun. Salah satu kenikmatan yang Allah berikan kepada kita adalah bakat. Bakat atau potensi diri yang ada pada setiap anak – anak muda kita.
Bakat adalah pemberian Allah. Bakat adalah anugrah. Bakat adalah takdir. Bakat tidak lepas dari ketentuan Allah Yang Maha Mendidik dan Maha Menumbuhkan. Orang yang bersyukur dengan bakatnya adalah orang yang beruntung. Karena jika bersyukur Allah tambahkan nikmat. Beruntung jika diberi tahu dan tempe oleh Allah kemudian kita syukuri, nikmatlah kita dalam memakanya.
Salah satu kunci menemukan bakat pada pemuda adalah mengajaknya bersyukur. Syukur atas apa yang telah Allah berikan pada dirinya. Kesyukuran tersebut adalah kunci untuk mengenali dirinya sendiri, menemukan bakatnya, dan mengembangkanya. Kita lihat dalam sejarah pemuda – pemuda yang besar dan luar biasa di setiap bidang kehidupan pasti punya modal tenang, percaya diri, dan tidak pengenan (tidak silau dengan nikmat orang lain).
Sayangnya kunci syukur seakan sudah hilang. Pemuda kita sulit menemukan bakatnya, pemuda kita gagal mengembangkan bakatnya, pemuda kita gagal tumbuh sebelum berkembang. Musibahnya bukan karena kita kehilangan alat untuk menemukan biji bakat pemuda kita, melainkan kita kehilangan tanah yang subur untuk menanam biji tersebut. Kesuburan tanah kita tertandus dengan gelombang zaman. Saking kuatnya gelombang itu hingga piranti pendidikan pemuda kita hanya mengajarkan semangat harus menang, harus kuat, harus terkenal, dan harus kaya.
Entahlah pemuda, syukurlah pada Allah dan mari terus mencari dan mengembangkan meski badai belum berlalu.
@PESANTREN PUTRI AZZAKIYYAH